Postingan

Menampilkan postingan dengan label Pendidikan

Legenda Rawa Pening (Basa Jawa)

Kisah Terjadinya Rawa Pening (Bahasa Jawa)     Ing redi merbabu wonten wanita tapa gadhah anak salah kedadosan, dados sawer, sawer wau aku dangu saya ageng. Nuju satunggaling dinten sawer murugi pratapanipun Sang Pandhita ngaken bilih piyambakipun putranipun Sang Pandhita, Sang Pandhita kaget, wusananipun wicanten mekanten, “Eh ula, teka manis temen kowe ngaku anaking manungsa, ewosemono aku gelem ngaku kowe dadi anaku nanging kowe kudu gelem tapa nglungkeri gunung Merbabu mampu temu gelang, yen kowe bisa nyakepi gunung iki, kowe dakaku anak tenan.     Kacariyos sawer wau lajeng tapa nglungkeri gunung Merbabu, saking dangunipun anggenipun tapa, badanipun ngantos dipun rambati oyod-oyod, sareng pethithing badhe kacobi kagathukaken kaliyan endase, taksih cupet, ilatipun lajeng dipun eletaken, supados saged gathuk kaliyan buntut, wusana Sang Ajar sumerep, ilatipun dipun tigas (dikethok), kethokanipun ilat wau dados tosan, nunten kadamel waos Ki Ajar. Sawer wau boten pejah, badanipu

Dimanakah Nabi Adam Dan Siti Hawa Pertama Kali Diturunkan?

Gambar
Soal UAS SD mata pelajaran Pendidikan Agama Islam : "Dimanakah Nabi Adam as. dan Siti Hawa Pertama Kali Diturunkan?" . Jawab : Dalam kitab Tarikh Ar-Rusul Wal Muluk karya Imam At-Thabari jilid 1 halaman 79 disebutkan, diriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata, " Adam as diturunkan di India dan Hawa di Jeddah . Lalu ia mendatanginya dan berjumpa di Muzdalifah (akrab Mekkah) dan bertaaruf lagi di Arafah dan alasannya adalah itu lalu dinamakan kawasan itu Arafah. Disebutkan juga bahwa daerah turunnya Adam itu di Inda (Hind), tetapi tidak sempurna persis dengan sebuah negara yang namanya India kini ini, melainkan daerah Hind. Tepatnya di suatu gunung yang paling tinggi di dunia. Para andal sejarah kemudian menafsirkan bahwa barangkali gunung yang dimaksud itu ialah Mount Everest, karena puncak itulah yang merupakan puncak gunung tertinggi di dunia (halaman 80) Disebutkan juga oleh Ath-Thabari pada halaman 81 suatu riwayat dari Nafi' bahwa ia mendenga

Hadits Wacana Pendidikan Islam

MATERI KULIAH HADITS STAIN SALATIGA   Oleh: Drs . A. Bahruddin , M. Ag Masih terkait dengan Materi Kuliah Hadits di STAIN Salatiga perihal  Pendidikan Diri dan Anak , kali ini menyebarkan hadits yang bekerjasama dengan Pendidikan Islam. وعن أنس رضى الله عنه قال: ما مسنت ديباجاولا حرمرا ألين من كف رسول الله صلى الله عليه وسلم ولا شمعتا رائحة قظ أطيب من رائحة رسول الله صلى الله عليه وسلم عشر سنين فماقال لى قط أف، ولا قال لشيئ فعلته لم فعلته، ولا لشيئ لم أفعله ألافعلت كذا. (متفق عليه) Terjemah: Diceritakan dari Anas radliyallahu anhu , ia berkata: Aku tidak pernah menjamah sutera yang lebih halus dari pada telapak tangan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Dan aku tidak pernah mencium amis anyir yang lebih bau dari pada bau Rasulullah. Aku melayani Rasulullah SAW selama 10 tahun dan sama sekali tidak pernah berkata 'ah' kepadaku. Ketika saya melakukan sesuatu, dia tidak pernah berkata 'mengapa kamu lakukan itu?' dan dikala aku tidak mengerjaka

Cara Menerima Acuan Buku Di Internet

Gambar
Buku ialah salah satu sumber acuan yang sangat dibutuhkan bagi seseorang yang sedang menyusun karya tulis ilmiah seperti skripsi, peran final, tesis, disertasi atau karya tulis ilmiah lainnya. Berbagai cara penulis lakukan untuk mendapatkan buku tumpuan yang sesuai dengan karya tulis mereka. Selain selaku sumber rujukan karya tulis, buku juga ialah salah satu bukti positif sebuah karya. Misalnya saja, seorang mahasiswa yang sedang menempuh cobaan skripsi mengumpulkan banyak buku yang menjadi sumber penulisan selaku referensi dari skripsi yang mereka susun. Hal ini mereka lakukan tidak lain untuk mempertanggungjawabkan  keabsahan skripsi ialah sungguh-sungguh karya sendiri, dan kutipan yang mereka ambil sungguh-sungguh ada dan dapat ditunjukkan dalam buku acuan. Banyak cara yang mampu dikerjakan untuk mendapatkan buku rujukan selain dengan berbelanja buku. Seorang penulis karya ilmiah dapat mencari buku tumpuan di perpustakaan kampus, perpustakaan sekolah, perpustakaan kawasan,

Hadits Ihwal Niat

Hadits pertama dari kumpulan hadits opsi Arbain Nawawi adalah hadits ihwal Niat.  Berikut teks Arab hadits ihwal Niat: عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَابِ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم   يَقُوْلُ: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنَّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ. (متفق عليه) Artinya: Dari Amir Mukminin Abi Hafsh Umar bin Al-Khaththab radhiyallahu ‘anhu berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: ”Sesungguhnya segala amal tergantung pada niatnya, dan sebetulnya setiap orang menerima apa yang diniatkannya. Barangsiapa yang hijrahnya alasannya adalah Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya karena Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya alasannya adalah dunia