Dampak Motivasi Belajar Dan Tutorial Guru Kepada Kedisiplinan Mencar Ilmu Siswa


ABSTRAK

Wahyuningsih. 2012. Pengaruh Motivasi berguru dan Bimbingan Guru Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa di Sekolah Menengah kejuruan Muhammadiyah Salatiga 2012. Skripsi, Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muna Erawati, M.Si.
Kata kunci: motivasi mencar ilmu, tutorial guru dan kedisiplinan mencar ilmu siswa
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengenali tingkat motivasi mencar ilmu siswa, pandangan siswa tentang bimbingan guru dan tingkat kedisiplinan belajar siswa. Pertanyaan yang ingin dijawab lewat observasi ini yakni, pertama adakah dampak motivasi terhadap kedisiplinan berguru siswa tahun 2012?  Adakah pengaruh pandangan siswa ihwal panduan guru kepada kedisiplinan berguru siswa? dan adakah efek motivasi dan pandangan siswa perihal tutorial guru terhadap kedisiplinan belajar siswa?
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini memakai teknik angket dan dokumentasi. Subjek observasi yang dilibatkan sebanyak 146 responden, populasi dalam studi ini adalah siswa kelas X di SMK Muhammadiyah Salatiga. Sampel ditetapkan dengan teknik sampel acak (random sampling). Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen angket motivasi, persepsi siswa tentang tutorial guru dan kedisiplinan belajar siswa. Analisis data dikerjakan dengan dibantu program SPSS (Statistical Packade for Social Sciences) dengan teknik analisis regresi ganda dua prediktor.
Hasil uji ANOVA atau F test, sebesar 2,757 dengan tingkat probabilitas 0,067. Nilai tersebut tidak signifikan pada p value 5% maupun 1%, tetapi signifikan pada p value 10%. Maka model regresi tersebut dapat dipakai untuk memprediksi kedisiplinan mencar ilmu atau dapat dibilang bahwa motivasi dan pandangan siswa wacana tutorial guru secara gotong royong besar lengan berkuasa kepada kedisiplinan berguru dengan taraf signifikansi 10%.



Pengaruh Motivasi Belajar dan Bimbingan Guru Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012

Oleh:

WAHYUNINGSIH
NIM 11108112

Latar Belakang Masalah
Kedisiplinan diperlukan dalam suatu lembaga pendidikan. Dengan disiplin yang tinggi dapat ditingkatkan kualitas dan kualitas pendidikan di sekolah. Kedisiplinan mencar ilmu yang tinggi memungkinkan tujuan pembelajaran akan mampu diraih dengan lebih baik. Dalam upaya kenaikan kualitas pendidikan di sekolah kedisiplinan belajar siswa diperlukan mampu maksimal. Sikap disiplin mencar ilmu siswa diperlukan dapat menunjukkan pengaruh konkret bagi acara belajar mengajar, sehingga prestasi akademik pun akan meningkat.
Kedisiplinan berguru siswa dapat ditingkatkan dengan adanya motivasi yang tinggi dari masing-masing siswa dan panduan dari guru. Seorang siswa harus bisa menggali semangat dan dorongan berguru untuk dirinya sendiri.

Proses berguru mengajar di sekolah senantiasa terkait antara satu bagian dengan bagian yang lain. Guru yakni salah satu bagian sekolah yang berkedudukan selaku pendidik, pengajar sekaligus pembimbing. Guru selaku pembimbing bagi siswa mesti bisa menumbuhkan minat siswa untuk selalu bersikap nyata dalam berguru. Dalam proses pembelajaran guru mesti mampu membawa dan mengarahkan siswa agar selalu mematuhi tata tertib sekolah agar dapat melakukan pembelajaran secara tenteram dan dapat menjangkau prestasi yang tinggi.
Namun, dalam kenyataannya keadaan di sekolah tidak senantiasa demikian. Selama peneliti praktik pengalaman lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah Salatiga yang dikerjakan selama kurang lebih dua bulan adalah bulan Agustus sampai dengan September tahun 2011 didapatkan gejala perilaku siswa yang berbentuk; pertama, ada siswa yang kurang mengamati pelajaran pada ketika kelas berjalan. Ada beberapa anak yang mengatakan dengan teman lainnya dan sibuk dengan kegiatannya sendiri-sendiri. Hal ini mengindikasikan kurangnya motivasi belajar siswa. Kedua, pelanggaran-pelanggaran disiplin yang dijalankan siswa. Misalnya, nyaris saban hari ada siswa yang telat tiba, membolos pada saat jam pelajaran. Hal ini tampak pada saat jam pelajaran ada beberapa siswa yang berada di kantin.
Motivasi belajar umumnya berkaitan dengan kedisiplinan berguru siswa. Selain dipengaruhi motivasi, kedisiplinan belajar juga dipengaruhi oleh bimbingan dari guru. Ketika siswa mempunyai dorongan dan minat mencar ilmu yang tinggi maka condong akan menaati tata tertib yang ada biar dapat melakukan pembelajaran secara optimal. Selain itu, tutorial guru juga diharapkan untuk meningkatkan disiplin belajar siswa terutama bagi siswa yang bermasalah dalam belajar.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002:238) menyatakan bahwa mencar ilmu dipengaruhi oleh aspek internal dan eksternal. Faktor internal merupakan kunci keberhasilan mencar ilmu. Faktor internal yang dimaksud ialah sikap kepada berguru, motivasi berguru, konsentrasi belajar, mengolah materi mencar ilmu dan perolehan hasil mencar ilmu. Sedangkan bagian eksternal yang kuat pada perilaku belajar siswa antara lain, guru, sarana prasarana, kebijakan penilaian, lingkungan dan kurikulum sekolah.
Motivasi mencar ilmu adalah salah satu aspek internal belajar yang merupakan kunci keberhasilan belajar. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses mencar ilmu. Motivasi yang lemah akan melemahkan acara belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah (Dimyati dan Mudjiono, 2002:239).
Selain dari aspek siswa sendiri, mencar ilmu juga dipengaruhi oleh aspek ekstern. Salah satunya yaitu kepribadian guru. Kepribadian guru mempunyai dampak langsung dan komulatif kepada hidup dan kebiasaan-kebiasaan berguru para siswa (Hamalik, 1992:34). Dalam keseluruhan proses pendidikan guru merupakan faktor utama. Peran guru dalam pendidikan yakni selaku pendidik. Sebagai pendidik, guru harus berlaku membimbing, dalam arti menuntun sesuai dengan kaidah yang baik dan mengarahkan kemajuan anak didik sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan, termasuk dalam hal ini, yang penting ikut memecahkan dilema-duduk perkara atau kesulitan yang dihadapi anak ajar (Sardiman, 2009:140).
Mengingat motivasi berguru ialah aspek psikologis yang bersumber dari aspek internal siswa, maka motivasi berfungsi selaku pendorong tingkah laku mencar ilmu yang sungguh efektif. Namun motivasi tidak senantiasa dapat terpelihara tanpa pengesahan dari faktor luar  alasannya kala sampaumur yaitu kurun labil yang masih gampang terpengaruh dengan lingkungan. Dalam keadaan ini peran guru yang mampu memotivasi siswa menjadi penting. Untuk itu diperlukan sebuah penelitian yang mengungkap peranan motivasi dan panduan guru terhadap kedisiplinan mencar ilmu siswa.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang observasi di atas maka disusun  beberapa rumusan dilema sebagai berikut :
  1. Bagaimana motivasi belajar siswa di Sekolah Menengah kejuruan Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  2. Bagaimana bimbingan guru di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  3. Bagaimana kedisiplinan belajar siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  4. Adakah imbas motivasi kepada kedisiplinan belajar siswa di SMK Muhammadiyah Salatiga tahun 2012 ?
  5. Adakah efek bimbingan guru terhadap kedisiplinan mencar ilmu siswa di Sekolah Menengah kejuruan Muhammadiyah Salatiga tahun 2012?
  6. Adakah pengaruh motivasi dan tutorial guru terhadap kedisiplinan belajar  siswa di Sekolah Menengah kejuruan Muhammadiyah Salatiga tahun 2012? 
Definisi Operasional
Motivasi berguru siswa
Motivasi yakni dorongan dasar yang menggerakkan seseorang berperilaku laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang yang menggerakkan untuk melaksanakan sesuatu yang tepat dengan dorongan dalam dirinya (Uno, 2006:1). Dalam hal ini yakni tingkah laris belajar. Sehingga motivasi belajar adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang untuk mencar ilmu.
Adapun indikator motivasi mencar ilmu diadopsi dari Uno (2006:23) antara lain :
a.    Adanya keinginan dan cita-cita sukses
b.    Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
c.    Adanya cita-cita dan keinginan era depan
d.    Adanya penghargaan dalam belajar
e.    Adanya kgiatan yang menarik dalam berguru
f.    Adanya lingkungan belajar yang aman

Bimbingan guru
Bimbingan adalah proses memberikan tunjangan terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengarahan diri yang diharapkan untuk melaksanakan adaptasi diri secara maksimum kepada sekolah, keluarga, serta penduduk (Hamalik, 1992:33). Hamalik (1992:34) menyebutkan sepuluh bentuk-bentuk tugas yang seharusnya dikerjakan guru sebagaipembimbing. Namun, peneliti memilih empat bentuk peranan sebagai indikator alasannya bentuk peranan yang lain dipandang tidak berkaitan eksklusif dengan siswa. Empat peranan yang peneliti pilih sebagai indikator antara lain :

a.    Mengamati tingkah laku siswa dalam suasana sehari-hari
b.    Mengenal para siswa yang membutuhkan pemberian khusus
c.    Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau pribadi
d.    Meneliti kemajuan siswa, baik di sekolah maupun luar sekolah.

Kedisiplinan berguru siswa
Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin yakni tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu (Rohani, 2004:134). Kedisiplinan  ialah suatu perilaku tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kedisiplinan berguru siswa adalah kedisiplinan siswa dalam mengikuti peraturan-peraturan sekolah dan menjauhi larangan-larangan yang telah ditetapkan sekolah dalam kaitannya dengan proses pembelajaran di sekolah.
Adapun indikator kedisiplinan belajar diadopsi dari  Saputro (2007) antara lain :

a.    Mematuhi tata tertib sekolah
b.    Perilaku kedisiplinan dalam  kelas
c.    Disiplin dalam menepati acara berguru

Sistematika Penulisan
Secara sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.    Bagian awal
Bagian permulaan ini meliputi: halaman judul, persetujuan pembimbing, pengukuhan kelulusan, pernyataan keaslian goresan pena, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.

2.    Bagian inti
BAB I    : Pendahuluan. Dalam bagian ini diuraikan ihwal latar belakang, rumusan, tujuan, hipotesis, kegunaan, definisi operasional, tata cara observasi dan sistematika penulisan.
BAB II    : Kajian pustaka. Bagian ini berisi deskripsi variabel-variabel dan teori perihal relasi antar variabel yakni mengenai motivasi dan panduan guru kepada kedisiplinan belajar siswa.
BAB III    : Hasil Penelitian. Bagian ini berisi gambaran biasa lokasi dan subyek observasi, dan penghidangan data.
BAB IV     : Analisis Data. Bagian ini berisi wacana analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian hipotesis dan pembahasan.
BAB V    : Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan dan anjuran .

3.    Bagian final
Bagian akhir ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.


DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahannya. 1998. Semarang: Toha Putra.
Abror, Abd. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogya: Tiara Wacana
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Crow & crow. 1950. Pengantar Ilmu Pendidikan. Terjemahan oleh Meichati. 1988.Yogyakarta: Rakesarasen
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakkarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gunarsa, Singgih. 1987. Psikologi untuk Membimbing. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Hamalik, Umar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Indrafachrudi Soekarto dan Hendyat Soetopo. 1988. Administrasi Pendidikan. Malang: IKIP MALANG
Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Andi
Rohani, Ahamad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Subari. 1994. Supervise Pendidikan dalam Rangka Situasi Perbaikan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sudijono, Anas. 1994. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sutisna, Oteng. 1983. Administrasi Pendidikan Dasar untuk Praktek Professional. Bandung: Angkasa
Uno, Hamzah B.. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis Di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Saputro, Fajar Kurniawan, 2007. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Xi Sma Negeri 12 Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi ini tidak diterbitkan. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang
Smith, Mardia. 2011. Pengaruh Layanan Konseling Kelompok Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Sma Negeri 1 Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara, Jurnal Penelitian dan Pendidikan (Online). Vol. 8. No 1 (http://www.imbas-layanan-panduan-konseling-kalangan-thdp-disiplin-mencar ilmu-siswa, diakses 12 juli 2012)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Sambutan Ketua Panitia Perayaan Isra' Mi'raj Dan Maulid Nabi

Free Download Driver Advan Vanbook P1n-45125

Download Modul Didik Pai Dan Bp Kurikulum Merdeka Kelas 5 Sd Mi Lengkap