Penggunaan Media Pembelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia yang berkualitas merupakan suatu ujung tombak pertumbuhan dari sebuah bangsa. Pendidikan yang bermutu akan dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Hal tersebut mendorong suatu negara menjadi negara yang maju dan pesat dalam kemajuan ilmu wawasan dan teknologi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, utamanya teknologi isu, sangat kuat terhadap penyusunan dan implementasi strategi pembelajaran. Melalui perkembangan tersebut para guru mampu menggunakan aneka macam media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran (Sanjaya, 2006: 162). Keberhasilan dari pendidikan tidaklah luput dari tugas serta kepala sekolah, guru, siswa dan semua anggota sekolah. Pendidikan memiliki tugas sungguh penting dalam pembangunan suatu bangsa, kesuksesan pembangunan suatu bangsa sangatlah ditentukan oleh faktor sumber daya manusia (SDM) itu sendiri. Masalah pendidikan ialah sebuah hal yang sangat berkaitan dengan hal tersebut ialah tentang tugas guru.
Peran guru akan sungguh berpengaruh dalam membantu dan memilih keberhasilan anak didiknya. Guru ialah ujung tombak proses pendidikan sehingga perkembangan berguru anak ditentukan oleh kesanggupan guru (Sriyanti, 2010: 8). Guru ialah pelaku utama sebagai fasilitator penyelenggaraan proses pembelajaran. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran terhadap siswa lewat komunikasi dalam proses mencar ilmu mengajar yang dilakukan di sekolah. Oleh alasannya itu, kesuksesan dari seorang guru dalam memberikan materi pelajaran terhadap siswa juga tergantung dari media pembelajaran yang digunakannya. Karena ketidaklancaran dari penggunaan media pembelajaran mampu membawa balasan yang tidak baik bagi pesan yang mau disampaikan oleh guru.
Peneliti ketahui sekarang bahwa proses teknologi dan pengetahuan sekarang ini sudah mengalami pergeseran dan juga kemajuan dari tahun-ketahun. Kemajuan teknologi dan wawasan sungguh besar lengan berkuasa kepada proses pendidikan dan juga pengajaran. Berkaitan dengan hal tersebut Dale (1969) menawarkan konsep bahwa salah satu yang paling banyak dijadikan acuan sebagai landasan teori penggunaan media dalam proses mencar ilmu yaitu dale’s cone of experience (kerucut pengalaman dale) ... hasil belajar seseorang diperoleh mulai dari pengalaman langsung (realistis), lalu lewat benda tiruan, sampai kepada lambang ekspresi (abstrak) kian ke atas dipuncak kerucut makin absurd media penyampaian pesan itu (Arsyad, 2011: 10).
Hal ini mampu diilustrasikan seperti contohnya berguru untuk mengerti apa dan bagaimana sholat. Dalam tingkatan pengalaman langsung, untuk memperoleh pemahaman belajar secara langsung maka siswa akan mengerjakan atau mempraktekan shalat. Pada tingkatan kedua, pemahaman ihwal shalat dipelajari melalui guru menunjukkan gambar, foto, film atau rekaman video. Selanjutnya pada tingkatan pengalaman absurd, siswa memahaminya melalui membaca atau mendengar dan mencocokkannya dengan pengalaman menyaksikan orang shalat atau dengan pengalamannya sendiri. Hal ini menuntut guru-guru pengajar harus mampu menggunakan media dalam setiap proses pembelajaran. Menurut Asnawir (2002: 11) media ialah sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan mampu merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga mampu mendorong terjadinya proses berguru pada dirinya.
Crow and Crow dalam educational psycology (1984) dalam Sriyanti (2010: 15) mengatakan bahwa mencar ilmu ialah tindakan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan banyak sekali perilaku tergolong penemuan baru dalam menjalankan sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan suasana gres. Definisi ini menekankan hasil dari acara berguru. Penggunaan media pembelajaran mirip buku pegangan, buku tugas, buku teks terprogram, komputer, laptop, LCD, tv, radio, internet dan sebagainya, dirasa perlu untuk menunjang anak dalam proses mencar ilmu. Penggunaan media sungguh menolong siswa dalam memperoleh atau mencari apa yang ingin mereka pahami tetapi mereka tidak menerimanya di sekolah ataupun diajarkan oleh guru.
Dalam proses belajar mengajar yang peneliti pahami siswa tidak hanya mencar ilmu hal-hal yang ada pada zaman sekarang ini saja, akan namun juga mencar ilmu ihwal insiden-insiden era lampau. Adanya media maka, siswa akan mampu lebih mudah dalam mencari wawasan gres dan kurun lampau dan hal itu dirasa akan membantu siswa untuk mencar ilmu mampu berdiri diatas kaki sendiri.
Adanya media mirip itu maka anak akan lebih gampang mengakses gosip dan akan menolong siswa dalam mencapai prestasi berguru yang diinginkan. Perlu dikenali mencar ilmu dengan memakai banyak sekali indra mirip indra pandang dan juga indra pendengaran akan jauh lebih menguntungkan jikalau dibanding dengan hanya memakai satu indra saja. (Baugh dalam Achsin, 1986) dalam Arsyad (1997: 9) mengatakan bahwa “kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indra pandang, dan cuma 5% diperoleh melalui indra dengar dan 5% lagi dengan indra yang lain”.
Dengan menyaksikan pernyataan itu maka penggunaan kombinasi media pembelajaran dalam pembelajaran dirasa sangat penting dipakai guru untuk mengembangkan prestasi belajar siswa. Arshad (2011 :21-23) menuliskan ada beberapa hasil dari penelitian mengambarkan dampak konkret dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau selaku cara utama pembelajaran pribadi selaku berikut:
  1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku. Setiap siswa yang melihat atau mendengar lewat media menerima pesan yang sama.
  2. Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru lebih menarik.
  3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
  4. Banyaknya penggunaan media dalam pembelajaran menolong guru mempersingkat waktu dalam penyampaian pesan dan isi pembelajaran.
  5. Kualitas hasil berguru dapat meningkat jika media yang dipakai dapat mengkomunikasikan bagian-komponen wawasan dengan baik.
  6. Dapat memajukan sikap nyata siswa.
  7. Peran guru mampu berganti kearah yang lebih positif.
Observasi permulaan pada tanggal 17 april dengan siswa (X) dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (Bu Rochmatin, Bu Umi Hanik, dan Bpk. Kholid) ditemukan bahwa ternyata hampir semua ruang sekolah di Sekolah Menengah Pertama N 6 Salatiga telah dilengkapi oleh media dan ketersediaan internet di sekolah serta gurunya dituntut untuk memakai media.
Materi yang diajarkan juga telah memakai media pembelajaran, lingkungan sekolah dan kelas sudah dilengkapi dengan liquid crystal diode (LCD) secara permanen, serta guru telah mempunyai kemahiran dalam menggunakan media. Melihat ketersediaan fasilitas pada setiap ruang kelas mirip itu harapan dari penggunaan media pembelajaran mampu menunjukkan efek yang positif dan signifikan terhadap prestasi siswa. Guru yang mengajar sudah memiliki kompetensi yang mencukupi ihwal penggunaan media pembelajaran dan lingkungan pun juga sudah mendukung. Akan tetapi, dalam kenyataanya prestasi siswa mata Pelajaran Agama Islam masih ada yang memiliki nilai di bawah persyaratan ketuntasan minimal (KKM) dengan nilai 65.
Berdasarkan hasil observasi awal tersebut, maka peneliti berhasrat untuk melihat variasi nilai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, kombinasi penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam serta menyaksikan relasi prestasi mencar ilmu dengan penggunaan media pembelajaran dengan judul “HUBUNGAN ANTARA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SMP N 6 SALATIGA TAHUN 2012”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari judul dan latar belakang di atas mampu dikemukakan beberapa rumusan problem selaku berikut:
  1. Bagaimana kombinasi penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama N 6 Salatiga.
  2. Bagaimana kombinasi prestasi mencar ilmu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di SMP N 6 Salatiga.
  3. Apakah ada kekerabatan secara konkret dan signifikan antara penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada prestasi mencar ilmu di Sekolah Menengah Pertama N 6 Salatiga?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam observasi ini yakni:
  1. Untuk mengetahui kombinasi penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama N 6 Salatiga.
  2. Untuk mengenali variasi prestasi berguru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Menengah Pertama N 6 Salatiga.
  3. Untuk mengetahui apa ada kekerabatan secara nyata dan signifikan antara penggunaan media pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada prestasi berguru di SMP N 6 Salatiga.

D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis ialah dugaan sementara atau kesimpulan awal. Sedangkan menurut Sutrisno Hadi (1981: 63) mengatakan bahwa “hipotesis yaitu praduga atau balasan sementara kepada ada tidaknya hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain”.
Berdasarkan pernyataan di atas maka, hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan aktual dan signifikan antara penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa SMP N 6 Salatiga tahun 2012.

E. Manfaat Penelitian
Hasil yang ingin diperoleh dari observasi ini nantinya diperlukan bisa memberikan berita yang lebih terang ihwal ada atau tidaknya hubungan antara penggunaan media pembelajaran terhadap prestasi mencar ilmu siswa SMP N 6 Salatiga. Sehingga dari berita tersebut mampu diambil manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:
  1. Manfaat secara teoritis, diperlukan dapat memberi pemberian bagi pengembangan pendidikan kebanyakan dan utamanya mampu dipraktekkan pada lembaga-lembaga lain yang memerlukannya ihwal penggunaan media pembelajaran semoga mampu meningkatkan prestasi siswa.
  2. Manfaat secara praktis, bila memang terdapat efek yang faktual dan juga signifikan kepada prestasi mencar ilmu, maka penggunaan media dalam proses pembelajaran menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

F. Definisi Operasional
Untuk mengenali makna dan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menafsirkan judul diberikan definisi operasional selaku berikut:

Media Pembelajaran
“Media ialah suatu yang bersifat menyalurkan pesan dan mampu merangsang asumsi, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya” (Asnawir, 2002: 11). Sedangkan yang dimaksud oleh peneliti disini yaitu perihal variasi media pembelajaran yang dipakai oleh guru Sekolah Menengah Pertama N 6 Salatiga. Media yang digunakan antara lain Media audio visual (TV, proyektor), media visual (LCD), media cetak (buku lks, buku paket, Al-Qur’an) dan alat peraga. Sedangkan untuk mengukur penggunaan media pembelajaran, peneliti batasi dengan indikator sebagai berikut:
  1. Siswa mampu memiliki kemampuan untuk berfikir lebih inovatif dan lebih faktual kepada materi yang diberikan melalui media pembelajaran.
  2. Siswa mampu mengklasifikasikan bahan yang diberikan melalui media pembelajaran.
  3. Siswa termotivasi untuk mengajukan pertanyaan sehabis guru memakai media pembelajaran.
  4. Siswa mampu memberikan balasan yang diajukan oleh guru terhadap materi yang diberikan dengan memakai media pembelajaran.
  5. Siswa mampu menujukkan perilaku empati dari materi yang diberikan lewat media pembelajaran yang digunakan oleh guru.
  6. Siswa memberikan sikap yang menggembirakan terhadap bahan yang diberikan guru lewat media pembelajaran.
  7. Siswa memiliki kesanggupan untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh guru dari bahan yang diberikan melalui media pembelajaran.
  8. Siswa memiliki kemampuan memperbaiki prestasi belajar yang lebih baik setelah mengikuti proses belajar dengan memakai media pembelajaran yang dipakai oleh guru (Asnawir, 2002:11).

Prestasi Belajar
Dalam Kamus Istilah Pendidikan dan Umum, “Kata prestasi diartikan sebagai hasil yang diraih (dilaksanakan, dilaksanakan)”. Adapun yang peneliti maksudkan dalam prestasi belajar siswa disini yakni peneliti ambil dari nilai UAS pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Contoh Sambutan Ketua Panitia Perayaan Isra' Mi'raj Dan Maulid Nabi

Free Download Driver Advan Vanbook P1n-45125

Download Modul Didik Pai Dan Bp Kurikulum Merdeka Kelas 5 Sd Mi Lengkap